BTemplates.com

Wednesday, February 27, 2019

KPAI Lakukan Pengawasan Langsung Ke Solo Untuk Menanggapi Kasus 14 Siswa yang Ditolak Sejumlah Orangtua.

Sumber : Google

Bloggerbronews.blogspot.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) melakukan pengawasan langsung ke 
Solo untuk menanggapi kasus 14 siswa yang ditolak sejumlah orangtua. Melalui Komisioner Bidang Pendidikan, Retno Listyarti melakukan pengawasan ke rumah singgah Lentera, yang mana ke 14 anak tersebut bertempat tinggal.

Lentera adalah Lemba Swadaya Masyarakat (LSM) yang selama ini merawat, mengasuh dan membesarkan anak-anak dengan HIV. Anak-anak tersebut berasal dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan ada satu orang yang berasal dari Timika, Papua. Lentera bersedia merawat anak-anak dengan HIV dengan syarat tidak ada keluarga anak tersebut yang tidak bersedia atau tidak mampu mengasuh anak-anak yang terlahir dengan HIV tersebut. 

Sungguh prihatin, ternyata Rumah Lentera pernah diusir dari beberapa tempat yang pernah ditinggalkan bersama anak-anak yang mengalami HIV/AIDS tersebut. 

Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bidang Pendidikan, Retno Listyarti.Surakarta, Rabu (27/2/2019) . | Sumber : Tribunnews.com
"Mereka mengalami empat kali pindah rumah karena penolakan warga sekitar. Bahkan, ada satu rumah kontrakan yang sudah dibayar, tetapi belum pernah ditempati karena sudah terlanjur di tolak warga sekitarnya. Rumah yang saat ini ditempati, tanahnya berstatus hak guna pakai atas bantuan Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) dan Pemerintah Kota Solo," kata Retno.

Dua anak yang dikeluarkan dari sekolah sedang menjaga balita pengidap HIV/AIDS saat bermain di Shelter Yayasan Lentera, Solo, Jawa Tengah, 13 Februari 2019. | Sumber : Kusumasari Ayuningtyas/BeritaBenar

Pada kesempatan ini pihak Lentera mengaku mendapat dukungan dari pemerintah kota ataupun Kemensos dalam hal makanan terhadap anak tersebut dan dukungan kesehatan. 

“Pihak Lentera mengakui bahwa selama ini perhatian, dukungan dan bantuan Kemensos maupun Pemerintah Kota sangat besar terhadap anak-anak dengan HIV ini. Ada bantuan biaya makan sebesar Rp10 ribu per anak/hari. Sementara dukungan kesehatan berupa biaya kontrol dan obat ke Rumah Sakit Daerah (RSU) ditanggung Pemerintah Kota Solo,” papar Retno. 

Melihat dari sisi psikologis ke 14 anak tersebut, ternyata tak ada masalah, sebab hal ini tak terjadi hanya sekali saja. 

“Alhamdulillah kondisi psikologis anak-anak tidak ada masalah, karena penolakan semacam ini ternyata sudah beberapa kali terjadi, sehingga anak-anak tersebut lebih kuat mentalnya dalam menghadapi penolakan tersebut,” ungkap Pugar, pimpinan Lentera.

Sumber : Akurat.co
Share:

0 comments:

Post a Comment

BTemplates.com

Powered by Blogger.

Labels